article image

Panduan Lengkap Distribution Management System (DMS) dan Rekomendasinya

15 Mei 2025

Penulis Tim eDOT

Distribution Management System (DMS) adalah sistem yang mengelola seluruh proses distribusi secara terintegrasi dan otomatis. Mulai dari pengadaan, pengelolaan stok, penjualan, hingga pelaporan, semuanya dilakukan secara real time untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional.

Dengan dukungan sistem manajemen distribusi, perusahaan dapat memantau rantai pasok secara menyeluruh, mengurangi kesalahan manual, dan mengambil keputusan lebih cepat. Teknologi ini membantu meningkatkan kontrol distribusi sekaligus memberikan visibilitas terhadap kinerja dan mobilitas stok.

Penerapan Distribution Management System menjadi langkah strategis bagi bisnis yang ingin beradaptasi dengan dinamika pasar dan memperkuat daya saing. Temukan di artikel ini, bagaimana sistem ini dapat mengubah cara anda mengelola distribusi dalam pembahasan selanjutnya.

Apa itu Distribution Management System?

Distribution Management System adalah sistem digital terintegrasi yang membantu perusahaan dalam mengatur proses distribusi barang dari gudang hingga ke pelanggan. DMS menawarkan solusi menyeluruh mulai dari pelacakan inventaris, manajemen rute pengiriman, hingga pencatatan transaksi.

Berbeda dari aplikasi bisnis biasa, DMS dirancang khusus untuk sektor distribusi, dengan fokus pada efisiensi logistik, kolaborasi antar divisi, dan akurasi data operasional.

Manfaat Distribution Management System (DMS)

Peran Distribution Management System yang vital dalam pengelolaan proses distribusi membuatnya memegang sejumlah manfaat, seperti:

1. Meningkatkan Efisiensi Proses Distribusi

Penggunaan Distribution Management System dapat membantu meningkatkan efisiensi proses distribusi. Utamanya, sistem DMS mampu mengoptimalkan pengelolaan stok, perencanaan rute pengiriman, dan koordinasi antar departemen. 

DMS juga mengurangi risiko human error yang sering terjadi dalam pencatatan data secara manual.

2. Mengoptimalkan Manajemen Stok

Distribusi yang lancar bergantung pada penyediaan stok sesuai dengan permintaan konsumen. Aplikasi Distribution Management Systemdapat membantu memudahkan pemantauan stok produk. 

Dengan begitu, data ketersediaan produk dapat disediakan secara akurat dan real time. Perusahaan pun bisa menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat meningkatkan risiko kerugian.

3. Mengurangi Biaya Operasional

Optimalisasi stok produk, efisiensi perencanaan rute pengiriman, dan otomatisasi berbagai tugas manual dapat menekan biaya operasional. Kegiatan operasional pun bisa lebih terfokus pada aspek-aspek penting yang membuat proses distribusi berjalan lebih efisien.

4. Menjaga Kepuasan Pelanggan

Aplikasi DMS dapat mengoptimalkan distribusi sehingga prosesnya berjalan secara efisien dan tepat waktu. 

Distribution Management System dilengkapi dengan fitur penerimaan pesanan dan otomasi pengiriman yang membuat pengiriman lebih cepat diproses. Kecakapan dalam pengiriman ini akan membuat pengguna jasa distribusi menjadi lebih percaya dan puas dengan pelayanan yang diberikan. 

5. Memberikan Pelaporan Data yang Lebih Baik

Distribution Management System menyediakan dashboard analitik dan laporan otomatis yang membantu manajemen mengambil keputusan berbasis data.

6. Menambah Keuntungan

Dengan distribusi yang lebih efisien dan biaya yang lebih rendah, keuntungan perusahaan dapat meningkat secara langsung.

Baca juga: Langkah Memilih Vendor ERP yang Tepat untuk Bisnis 

Cara Kerja Distribution Management System (DMS)

Untuk memudahkan pemahaman Anda mengenai bagaimana penerapan Distribution Management System pada perusahaan, simak cara kerjanya berikut: 

1. Penerimaan Pesanan (Order Capture)

Segalanya dimulai ketika pesanan masuk, baik dari pelanggan, distributor, atau kanal penjualan online/offline. DMS mencatat pesanan tersebut secara otomatis, memverifikasi detailnya, dan memastikan data pelanggan serta alamat pengiriman sudah benar. Di tahap ini, sistem juga langsung mengecek ketersediaan stok untuk memastikan pesanan bisa diproses tanpa hambatan.

2. Validasi & Alokasi Stok

Setelah pesanan terverifikasi, DMS akan mencocokkan dengan data inventaris. Jika stok tersedia, sistem mengalokasikan barang dari gudang atau lokasi terdekat untuk meminimalkan waktu pengiriman. Jika stok kurang, DMS dapat memberi sinyal untuk melakukan replenishment atau memindahkan barang dari gudang lain yang memiliki stok berlebih.

3. Pengaturan Gudang (Warehouse Operations) 

Tahap ini melibatkan proses penerimaan barang, penempatan di lokasi yang tepat (put-away), pengambilan barang sesuai pesanan (picking), hingga pengemasan (packing). DMS mengatur semua alur ini secara terstruktur, sehingga tim gudang dapat bekerja lebih cepat, meminimalkan kesalahan, dan menjaga kualitas barang sampai ke pelanggan.

4. Perencanaan & Eksekusi Transportasi 

Begitu barang siap dikirim, DMS mengaktifkan modul Transportation Management System (TMS). Sistem ini membantu memilih rute terbaik, menentukan armada atau jasa ekspedisi yang tepat, serta mengoptimalkan muatan kendaraan agar biaya logistik lebih efisien. Bahkan, pelanggan bisa memantau status pengiriman secara real-time.

5. Integrasi Mitra & Kanal Distribusi 

DMS terhubung dengan berbagai mitra distribusi, dealer, hingga kanal penjualan. Informasi stok, harga, promosi, dan insentif diperbarui secara otomatis di semua pihak yang terhubung. Hal ini memastikan tidak ada perbedaan informasi antara tim penjualan, gudang, dan mitra distribusi.

6. Pemantauan & Analitik

DMS bukan hanya mengirim barang, tetapi juga memantau performa distribusi. Sistem ini menampilkan indikator kinerja seperti On Time In Full (OTIF), biaya per pengiriman, serta tingkat kepuasan pelanggan. Jika ada keterlambatan atau masalah, DMS mengirimkan notifikasi agar tim bisa segera mengambil tindakan.

7. Evaluasi Berkelanjutan 

Berdasarkan data yang terkumpul, DMS membantu perusahaan mengevaluasi kinerja distribusi dan merancang perbaikan. Misalnya, memperbaiki rute pengiriman, meningkatkan kecepatan pemrosesan pesanan, atau menambah stok di lokasi strategis. Hasilnya, distribusi menjadi lebih cepat, hemat biaya, dan memuaskan pelanggan.

Baca Juga: Mengenal Aplikasi Distributor dan Rekomendasinya, Yuk Cek!

Faktor Penting dalam Memilih Distribution Management System

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari Distribution Management System, berikut beberapa faktor yang wajib dipertimbangkan:

1. Skalabilitas untuk Pertumbuhan Bisnis

Skalabilitas sistem Distribution Management System merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. Sistem yang mampu skalabilitas harus dapat dengan mudah beradaptasi terhadap peningkatan volume pesanan, jumlah pengemudi, serta kompleksitas operasi yang semakin berkembang.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola pertumbuhan tanpa harus melakukan perubahan sistem yang signifikan atau melakukan investasi besar di masa depan. Manfaat utama dari skalabilitas ini meliputi.

  • Distribution management system yang dapat diskalakan mampu mengelola peningkatan jumlah pengguna dan beban kerja tanpa mengurangi kinerja.
  • Fitur-fitur seperti arsitektur berbasis cloud dan desain modular mendukung peningkatan skalabilitas yang lebih optimal.
  • Kemampuan untuk menambah kapasitas penyimpanan dan pemrosesan sesuai dengan kebutuhan tanpa mengganggu operasional.
  • Fleksibilitas dalam mengintegrasikan teknologi baru atau memperluas fungsionalitas seiring dengan perkembangan bisnis.

2. Integrasi dengan Sistem ERP

Integrasi Distribution Management System (DMS) dengan sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) merupakan suatu fitur yang sangat penting, yang memungkinkan aliran data yang lancar antar departemen dan proses bisnis.

Sistem DMS yang terintegrasi dengan ERP menciptakan sebuah sumber data yang konsisten dan akurat, menghilangkan penghalang informasi, serta meningkatkan visibilitas operasional secara keseluruhan. Manfaat utama dari integrasi ini meliputi:

  • Peningkatan akurasi data serta pengambilan keputusan yang lebih optimal berdasarkan informasi yang diperoleh secara real-time.  
  • Otomatisasi alur kerja yang meminimalisasi intervensi manual dan mengurangi potensi terjadinya kesalahan.  
  • Peningkatan efisiensi operasional melalui sinkronisasi proses di antara berbagai departemen.  
  • Kemampuan untuk mengintegrasikan data inventaris dengan transaksi keuangan, sehingga memperlancar pengelolaan keuangan.  
  • Fleksibilitas dalam penyesuaian proses dokumentasi pada tingkat departemen yang berbeda.

3. Keandalan Operasional dan Uptime

Keandalan operasional dan tingkat ketersediaan merupakan faktor yang sangat krusial dalam proses pemilihan Distribution Management System (DMS) yang efektif. Sistem dengan tingkat ketersediaan yang tinggi menjamin konsistensi dalam ketersediaan dan aksesibilitas, sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya kegagalan sistem yang dapat mengganggu operasional bisnis serta mengakibatkan kerugian finansial.

DMS yang dapat diandalkan harus dilengkapi dengan infrastruktur yang kokoh, proses pemeliharaan yang efisien, serta sistem redundansi seperti cadangan daya dan jaringan cadangan untuk memastikan kelangsungan operasi.

Selain itu, pemantauan secara real-time juga sangat penting untuk mendeteksi dan menangani potensi masalah sebelum berkembang menjadi gangguan yang lebih serius, sehingga dapat menjamin kinerja optimal dari sistem distribusi.

Rekomendasi Distribution Management System

Salah satu Distribution Management System terbaik di Indonesia adalah esuite. Dirancang oleh eDOT, esuite hadir sebagai solusi teknologi distribusi yang komprehensif dan scalable.

Fitur unggulan esuite:

  • Otomatisasi distribusi end-to-end

  • Monitoring stok & distribusi secara real time

  • Integrasi sistem melalui open API

  • Manajemen sales & inventaris dalam satu dashboard

  • Skalabilitas tinggi dan user interface yang mudah digunakan

Dengan menggunakan esuite, perusahaan distribusi dapat mengurangi human error, memangkas biaya operasional, dan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan melalui data yang terpusat.

Mengadopsi Distribution Management System bukan sekadar langkah modernisasi, tetapi strategi krusial dalam memenangkan persaingan bisnis distribusi. Dengan sistem seperti esuite, proses distribusi menjadi lebih cepat, efisien, dan terukur.

Data yang terkumpul secara terpusat pun dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan. Mari hubungi contact sales kami sekarang untuk mendapatkan demo secara gratis.

Baca juga: 7 Tantangan Penerapan Sistem ERP di Indonesia dan Solusinya

FAQ Seputar Distribution Management System

1. Apa itu Distribution Management System (DMS)?

DMS adalah sistem digital yang membantu perusahaan mengelola seluruh proses distribusi, mulai dari penerimaan pesanan, pengaturan stok, manajemen gudang, hingga pengiriman barang ke pelanggan atau distributor secara efisien.

2. Apa saja fungsi utama DMS dalam bisnis?

Fungsi utama DMS meliputi manajemen pesanan (order management), pengelolaan inventaris, perencanaan rute pengiriman, koordinasi mitra distribusi, serta analisis performa distribusi untuk meningkatkan efisiensi operasional.

3. Mengapa perusahaan membutuhkan DMS?

DMS membantu perusahaan mempercepat pengiriman, mengurangi biaya logistik, meminimalkan kesalahan pengiriman, meningkatkan akurasi stok, dan memastikan pelanggan mendapatkan pesanan tepat waktu.

4. Apa saja fitur penting yang biasanya ada di DMS?

Beberapa fitur utama DMS antara lain:

  • Order Management (penerimaan & pemrosesan pesanan)

  • Inventory & Forecasting (stok real-time & prediksi kebutuhan)

  • Warehouse Management (penerimaan, penyimpanan, picking, packing)

  • Transportation Management (rute & armada pengiriman)

  • Analytics & Control Tower (monitoring KPI distribusi)

5. Bagaimana cara kerja DMS?

Proses DMS biasanya dimulai dari penerimaan pesanan → pengecekan stok → pengambilan barang dari gudang → pengaturan transportasi → pengiriman → pelaporan kinerja distribusi. Semua langkah ini terintegrasi dalam satu sistem.

 

logo rounded whatsapp